Senin, 13 Juli 2020

MATERI KELAS 8 SEMESTER 2

Membuat Poster (Materi Seni Budaya SMP Kelas 8 Semester 2)

 

 

      Poster merupakan salah satu sarana cara untuk menyampaikan pesan. Isi pesan pada poster biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Poster juga sering digunakan untuk mempromosikan pertunjukkan seperti pementasan film, tari, atau music, dan teater. Poster juga digunakan untuk mengampanyeukan seperti kesehatan, lingkungan, dan sejenisnya

A.   Konsep Membuat Poster.

Poster merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar. Sehingga unsur poster terdiri dari Huruf dan Gambar. Poster dibuat dalam berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada poster yang dibuat dengan ukuran besar tetapi ada juga yang dibuat dengan ukuran kecil. Penempatan poster tergantung dari media dan bahan yang digunakan.

 

Ciri utama dari poster mempunyai sifat menarik perhatian mata, sehingga berbagai desain poster dibuat berwarna – warni lengkap dengan warna kontras sehingga menarik perhatian.

Poster memiliki fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar. Untuk itu dalam membuat poster ada kesatuan utuh antara gambar yang ditampilkan dengan kata yang ditulis

 

 

B.     Syarat Membuat Poster.

Untuk membuat sebuah poster, dibutuhkan beberapa syarat baik dalam bentuk gambar maupun kata – kata. Ada beberapa langkah yang harus dilalui dalam membuat poster.

 

 Langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Menentukan Topik dan Tujuan.

Sebelum membuat poster, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. Penentuan tema berdasarkan pesan yang ingin disampaikan.

 

  2.  Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat.

Poster berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya, untuk itu pilih kata yang singakt tetapi berkesan. Dengan melihat kata dan gambar, orang akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Orang yang melihat poster secara cepat.

 

  3.   Menggunakan Gambar.

Selain menggunakan kata atau kalimat, poster juga disertai gambar. Penggunaan gambar sebagai salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan kata atau kalimat disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang akan disampaikan

 

 4. Menggunakan Media yang Tepat.

Penggunaan media dalam membuat poster dapat disesuaikan dengan tempat poster akan diletakkan. Jika poster tersebut diletakkan pada papan baliho, maka media yang digunakan dapat berupa kain atau sejenisnya. Jika poster tersebut akan diletakkan pada dinding, maka dapat menggunakan media kertas. Saat sekarang ini penggunaan media dalam membuat poster sangat beragam. Ada juag poster yang sudah dicetak secara digital.

 

 

C.    Alat dan Bahan.

Poster dapat diterapkan pada beberapa jenis bahan seperti kertas, karton bahkan kanvas. Bahan – bahan yang digunakan dapat berupa alat menggambar manual seperti dan alat menggambar digital, contohnya computer. Perbedaan alat dan bahan tersebut berdampak pada nilai keindahan. Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam membuat poster antara lain sebagai berikut :  

1.      Pensil Menggambar.

Pensil yang digunakan dalam menggambar yaitu ukuran pensil 2B – 6B.

2.      Pulpen.

Pulpen digunakan sebagai alat untuk membuat gambar dengan karakter tegas pada garis – garis gambarnya.

3.      Kuas Lukis.

Kuas digunakan untuk membuat poster berbahan kain atau pun jenis kanvas yang biasanya untuk membuat sebuah lukisan. Untuk membuat poster dengan bahan kuas, terdiri dari dua macam cat yang digunakan yaitu cat berbahan dasar minyak dan cat berbahan dasar air. Sehingga pada saat pembuatan poster, kita dapat menentukan cat sesuai bahan media yang hendak digunakan.

4.      Komputer.

Membuat poster dapat juga menggunakan media computer. Selain lebih mudah, penggunaan computer pada pembuatan poster dinilai lebih efektif karena kita tidak kuatir akan kesalahan, baik pada tema, naskah, gambar dan warna yang telah dibuat. Dengan media computer, kita dapat melakukan perbaikan kesalahan (revisi) pada poster yang mengalami kesalahan dalam proses pembuatannya. Selain itu, kita dimudahkan dalam pemilihan tema, naskah, gambar dan warna yang akan digunakan karena pada computer jelas kita tidak perlu repot menyiapkan alat menggambar manual serta bahan pewarna terlebih dahulu.

 

Perbedaan poster dengan media publikasi lain utamanya adalah perihal ukuran serta cara penyampaian pesannya. Poster tidak membutuhkan kalimat-kalimat terperinci, namun hanya menggunakan kalimat sederhana yang mudah diingat. Berikut ini adalah ciri-ciri dari poster:

  • Poster harus didesain dengan komposisi huruf dan gambar di atas media datar (kertas atau kain) berukuran besar.
  • Dipasang dengan cara ditempelkan di bidang dengan permukaan rata seperti dinding atau papan di tempat-tempat keramaian agar dapat menarik perhatian banyak orang.
  • Dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan yang kontras dan pemilihan warna yang berani,
  • Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, dan harus mudah dipahami.
  • Diberi gambar agar pesan lebih mudah tersampaikan.
  • Harus dapat dibaca sambil lalu, namun meninggalkan kesan yang mendalam.

Description: Pengertian Poster

JENIS_JENIS POSTER


1. Jenis Poster Berdasarkan Isi

 

Poster dapat dibedakan berdasarkan isi yang dimuat di dalamnya. Informasi yang disampaikan dalam poster merupakan hal yang sangat penting dan menjadi hal yang paling ditonjolkan. Poster jenis ini menjelaskan mengenai sebuah informasi, bukan kegiatan. Adapun jenis poster menurut kategori ini di antaranya:

  • Poster niaga, yaitu poster yang dibuat dengan tujuan untuk menawarkan barang dan/atau jasa.
  • Poster layanan masyarakat adalah poster yang memuat informasi untuk mengedukasi masyarakat secara umum tentang suatu hal. Misalnya poster tentang bahaya merokok atau poster tentang keluarga berencana (KB).
  • Poster kegiatan, merupakan media untuk memberitahukan tentang suatu kegiatan yang akan diselenggarakan.
  • Poster pendidikan, yakni poster yang memiliki tujuan untuk mendidik masyarakat. Biasanya berhubungan dengan dunia pendidikan dan dipasang di sekolah-sekolah.

2. Jenis Poster Berdasarkan Tujuan

Penekanan pada jenis poster ini adalah pada tercapainya tujuan dari si pembuat poster. Berbeda dengan jenis sebelumnya yang lebih mengedepankan pada penyampaian informasi. Contoh dari jenis poster yang berdasar pada tujuan antara lain:

  • Poster kampanye adalah jenis poster yang mudah ditemukan menjelang pemilihan umum. Digunakan untuk menarik simpati masyarakat terhadap partai politik serta calon yang akan maju dalam pemilihan umum.
  • Poster ‘cheesecake’ adalah sebutan untuk poster yang digunakan untuk menarik perhatian dan minat publik. Misalnya seperti ajakan untuk menjadi penyanyi, artis, model, dan sebagainya.
  • Poster film yaitu poster yang dibuat khusus untuk mempromosikan suatu film yang tengah ditayangkan di bioskop.
  • Poster buku dan/atau komik memiliki pengertian yang sama dengan poster film. Kesamaan tersebut yaitu untuk mempopulerkan suatu buku atau komik yang dijual di toko buku.
  • Poster propaganda yaitu poster yang berisikan kalimat yang bertentangan dengan pemerintahan berwenang. Pada masa penjajahan, jenis poster ini digunakan untuk meningkatkan semangat juang rakyat. Namun pada masa sekarang, poster propaganda dapat dikategorikan sebagai sebuah tindakan makar.
  • Poster ‘dicari’ (dalam Bahasa Inggris poster ‘wanted’) merupakan jenis poster memuat informasi penjahat yang tengah menjadi buronan, orang hilang, atau bahkan mengenai lapangan pekerjaan.
  • Poster riset yaitu poster yang bertujuan untuk menginformasikan mengenai sebuah kegiatan riset. Sehingga dapat menarik minat para akademisi untuk datang dan meramaikan kegiatan tersebut.
  • Poster afirmasi adalah poster yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada yang membaca, misalnya tentang kepemimpinan.
  • Poster komersial memiliki pengertian yang sama dengan poster niaga, yaitu untuk mempromosikan suatu produk agar semakin dikenal masyarakat dan meningkatkan angka penjualan.

Sabtu, 11 Juli 2020

MATERI SENI BUDAYA KELAS 9 SEMESTER GASAL

RANGKUMAN SENI BUDAYA KELAS 9

SEMESTER I KURIKULUM 2013

 

Seni Lukis

( BAB I)

  A. Pengertian Seni Lukis

  • Menurut Soedarso Sp, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh
  •  Secara umum, seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, yang memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri ( didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan bentuk karya seni tersebut)

 B. Aliran gaya lukisan 

     Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran, gaya lukisan dapat dibedakan/ digolongkan menjadi 3, yaitu representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan.

  1.  Representatif

          adalah perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :



·  Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Naturalisme melukiskan dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin. Pelukis beraliran Naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi Claude, Rubens, Constabel

Lukisan Naturalisme

  • Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa beraliran realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjoono

Lukisan Realisme karya Wardoyo

  • Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner. Menceritakan cerita dashyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis bergaya romantisme adalah  Raden Saleh, Fransisco Goya dan Turner

2.  Deformatif 

            Yaitu, perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Aliran yang tergolong dalam gaya deformatif adalah :

  • Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa aliran ini adalah Vincent Van Gogh dan Affandi

  

Lukisan bergaya ekspresionisme

  • Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Perupa aliran ini  adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono
Surialisme, yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering didalam mimpi. Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu. Perupa aliran ini adalah Salvador Dali.  

Lukisan bergaya Surialisme

  • Kubisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran surialisme adalah Pablo Picasso, But Mochar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.

Lukisan bergaya Kubisme

 

     3. Nonrepresentatif

     adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Bentuk dasar gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya . Berupa susunan dari garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.

 

 

  • Tema Seni Rupa Murni
  1. Hubungan antara Manusia dengan Dirinya ( diungkapkan dengan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya)
  2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia lain ( menggunakan objek disekitarnya, seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya atau orang dalam pikirannya)
  3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya ( Pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dijadikan objek alam yang dijadikan lukisan)
  4. Hubungan antara Manusia dengan Benda ( Benda yang berbentuk silindris, kubistis organis atau berbentuk bebas, seperti gelas, guci, botol, meja kursi, buah buahan, bunga
  5. Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya ( aktivitas manusia seperti, kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya)
  6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal ( sering disebut karya seni Surialisme) 

 

  • Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis

          Pensil, Pensil arang (contee), Pastel dan Krayon, Pena/pulpen, tinta bak, Cat (pewarna), kuas, pisau palet, palet

 

  • Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan
  1. Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni di dinding sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain, pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia : Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan) 
  2. Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitekstur
  3. Lukisan cat minyak (plakat), medianya adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie
  4. Lukisan cat air (aquarel) bahan yang digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
  5. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang bahan acrylic, yang menghasilkan warna warna yang cerah 
  6. Lukisan batik, menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.
  • Teknik Berkarya Seni Melukis
  1. Memunculkan gagasan
  2. Membuat sketsa
  3. Menentukan media berkarya
  4. Menentukan teknik
  5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan

 

Seni Patung

(BAB II)

 

 A. Pengertian dan Fungsi Patung

      Patung diartikan sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memliki keindahan . Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume artinya bisa dilihat dari berbagai arah.

Beberapa pendapat tentang seni patung

  1. Mikke Susanto, seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan) atau aditif ( membuat model terlebih dahulu seperti mengecor dan mencetak)
  2. Soenarso dan Soeroto, seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang
  3. Menurut Kalians Besar Indonesiaa, adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat 
  4. B.S Myers, adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apapun atau bidang manapun pada suatu bangunan.

Berdasarkan fungsinya, seni patung dibedakan menjadi 6 macam :

  1. Patung religi, tujuannya adalah sebagai sarana beribadah dan bermakna religius. Pada zaman Hindu dan Buddha, patung dibuat untuk menghormati dewa atau mengenang orang orang yang diagungkan 
  2. Patung monumen, patung ini dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa atau kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok.         
  3.  Patung arsitektur, adalah patung yang bernilai estetika dan berfungsi dalam konstruksi bangunan
  4.  Patung dekorasi, adalah patung yang digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman baik taman rumah maupun taman bermain.
  5. Patung seni, adalah karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan bentuknya
  6. Patung kerajinan, adalah hasil dari para pengrajin yang dibuat untuk konsumerisme

B. Bentuk dan Jenis Patung

  1. Patung figuratif/ realis, adalah patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam(manusia, binatang dan tumbuhan). Patung ini nyata dalam perwujudannya
  2. Patung nonfiguratif/ imajinatif, adalah patung yang sudah terlepas dari bentuk tiruan alam dan bentuknya abstrak

C. Alat dan Bahan Seni Patung

  1. Bahan
  • Bahan lunak, adalah material yang empuk dan mudah dibentuk (tanah liat, lilin, sabun, plastisin). Kelebihan dan kekurangan bahan lunak adalah mudah dibentuk tetaapi ukurannya kecil sehingga ada keterbatasana dalam berkarya.
  • Bahan sedang, artinya bahan tidak lunak dan tidak keras ( kayu waru, kayu sengon,, kayu randu dan kayu mahoni)
  • Bahan keras. Contohnya, kayu jati kayu sonokeling dan kayu uling, batu padas, batu granit, andesit dan batu pualam(marmer)
  • Bahan cor/cetak. Contohnya semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, fiber atau resin
  • Bahan yang ada disekitar seperti kertas

      2. Alat

  • Butsir adalah alat untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat
  • Meja putar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai arah 
  • Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu atau kayu
  • Palu untuk memukul
  • Tang untuk mengencangkan ikatan kawat 
  • Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung

D. Teknik Berkarya Seni Patung

  1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat
  2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Alat yang digunakan adalah sudi
  3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat aat cetakan kemudian dituangkan adonan
  4. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan menggabungkan bahan satu ke bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk
  5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu 
  6. Teknik Assembling (merakit) membuat sebuah komposisi dari bermacam macam material seperti benda, kertas kayu dan tekstil

E. Langkah langkah membuat patung 

  • Buatlah sketsa patung
  • Siapkan alat dan bahan
  • Letakkan tanah liat diatas meja, putar sedikit demi sedikit
  • Pijat bentuk global dengan tangan sambil dibasahi dengan air
  • Haluskan dan sempurnakan dengan bantuan butsir sehingga bentuk patung menjadi lebih detail

 


MATERI KELAS 8 SEMESTER 2

Membuat Poster (Materi Seni Budaya SMP Kelas 8 Semester 2)           Poster merupakan salah satu sarana cara untuk menyampaikan pesan...